Cara Berhenti Donasi UNICEF

Cara Berhenti Donasi UNICEF

Organisasi UNICEF yang bermarkas besar di kota New York, Amerika Serikat ini didanai oleh Dewan Besar Ekonomi dan Sosial dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun pembiayaan tersebut nampaknya tidak mampu untuk menutupi segala proyek yang dilakukan oleh UNICEF. 
Hal tersebut dikarenakan dewan ekonomi dan sosial PBB tidak hanya memberikan dana segar kepada sub-organisasi yang berfokus pada anak tersebut. Sehingga UNICEF menyiasati dengan membuka jalur penggalangan dana privat. UNICEF akan terus memberikan informasi terkait dengan donasi dan termasuk jika ingin berhenti donasi UNICEF.
Meskipun saat ini banyak donatur yang ingin tahu cara berhenti donasi Unicef, namun upaya dan program UNICEF Indonesia tetap berjalan dan terus berkembang mencakup area yang lebih luas dengan tujuan untuk membantu Indonesia mewujudkan hak-hak anak-anak dan perempuan. Hal ini sesuai dengan komitmen UNICEF PBB terhadap keadilan dalam memberikan kesempatan yang adil dalam hidup bagi setiap anak, di mana saja, terutama yang paling dirugikan.

Cara Berhenti Donasi UNICEF

Bagi UNICEF, donasi merupakan hal yang utama dalam upaya untuk melindungi dan mempromosikan hak-hak serta mencapai potensi penuh anak-anak di Indonesia. Setiap anak berhak mendapat kesempatan yang adil. 
Untuk itu peran badan usaha dan masyarakat untuk bergabung menjadi donatur pada UNICEF memiliki dampak nyata pada kehidupan anak-anak di Indonesia. 
Donasi akan membantu UNICEF membuat perbedaan bagi kehidupan anak-anak di seluruh dunia. Jika pun donatur rutin ingin mengundurkan diri, ada cara berhenti donasi Unicef dengan mudah.

2 Cara Berhenti Donasi Unicef

UNICEF Indonesia menghargai sumbangan dari para donatur, berapapun donasinya. Sifat donasi rutin pun tidak terikat, yang sewaktu-waktu dapat diberhentikan. Bagaimana jika ingin berhenti memberi donasi rutin? Ada dua cara berhenti donasi UNICEF di Indonesia, yaitu:
  1. Silahkan menghubungi layanan donatur (021) 8066 2100 pada Jam Operasional yaitu pada hari Senin – Jumat pukul 09.00 – 17.00 (disarankan).
  2. Bisa juga mengirim email ke ids.donorlove@unicef.org dengan subyek permohonan berhenti donasi rutin.
Pastikan memberikan data-data yang benar sesuai saat mendaftar sebagai donatur Unicef. Kemudian ikuti petunjuk yang disarankan.
Donasi UNICEF Indonesia adalah sumbangan atau pemberian yang mempunyai sifat sukarela dengan tanpa adanya imbalan bersifat keuntungan oleh donatur (pemberi donasi/sumbangan) baik itu perorangan maupun badan hukum kepada UNICEF Indonesia.
Donasi UNICEF Indonesia Online
UNICEF juga membuka kemitraan guna mencapai tiga tujuan penting, yakni meningkatkan kebijakan umum, memperkuat kapasitas teknis, dan mengembangkan pendekatan dan praktek yang inovatif. Kemitraan yang melibatkan UNICEF Indonesia ditujukan untuk menambah nilai bagi upaya yang sudah ada. Serta pembukaan dukungan dan donasi yang mampu disalurkan melalui kemitraan yang sudah ada.
Saat ini cara donasi Unicef dapat dilakukan secara online melalui desktop atau smartphone dengan mengunjungi situs www.supportunicefindonesia.org. Kemudian pilih tipe dan cara donasi serta melengkapi identitas agar dapat bergabung dengan UNICEF Indonesia untuk membantu anak-anak.
Khusus untuk donasi rutin syarat utama adalah harus memiliki kartu kredit yang nantinya akan dilakukan auto debit setiap bulannya. Jika pun ingin tidak lagi menyumbang, maka ada cara berhenti donasi UNICEF yang dapat dilakukan yang di ulas di bawah.
Semua kegiatan UNICEF Indonesia akan dilaporkan kepada publik melalui Laporan Tahunan (Annual Report). Untuk kegiatan tahun 2018 selengkapnya dapat diunduh pada laman https://www.unicef.org (tersedia bahasa Indonesia dan Inggris).

Sekilas UNICEF Indonesia

Awalnya UNICEF merupakan singkatan United Nations International Children’s Emergency Fund yang dibentuk oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 11 Desember 1946, sebagai organisasi yang memberikan bantuan makanan dan kesehatan darurat di negara-negara yang terkena dampak Perang Dunia II, khusus bagi anak-anak. Dalam perjalanannya, pengumpulan dana tersebut dilembagakan secara formal dan diberi nama United Nations Children Emergency Fund.
Sedangkan UNICEF (United Nations Children’s Fund) atau dana anak-anak Perserikatan Bangsa-bangsa di Indonesia didirikan pada tahun 1948 dimana Indonesia baru setahun merdeka dengan kegiatan awal berfokus pada penyediaan bantuan darurat untuk mencegah kelaparan di pulau Lombok pada tahun 1948.
Setahun kemudian, pada tahun 1949 UNICEF melakukan perjanjian kerja sama resmi pertama kali dengan Republik Indonesia untuk membangun dapur susu di Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan baru pada waktu itu. UNICEF beserta organisasi PBB lainnya memberikan bantuan teknis untuk penyusunan REPELITA pertama pada tahun 1969.
Salah satu bentuk efektivitas UNICEF adalah program dan bantuannya pada Indonesia. Seperti program Kesehatan dan Gizi,guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan membantu perawatan dan pengalokasian sumberdaya. Dukungan terhadap program Pendidikan Dasar Untuk Semua, yang dilakukan dengan bekerjasama dengan pemerintah Indonesia. Serta program lain seperti Perlindungan Anak, Memerangi HIV/AIDS, dan Penyediaan Air dan  Kebersihan Lingkungan.
UNICEF Indonesia telah mengabdi lebih dari 61 tahun untuk anak-anak di Indonesia.  Melalui donasi dari masyarakat, UNICEF Indonesia mendukung Pemerintah untuk mengutamakan anak-anak dengan berinvestasi dalam kelangsungan hidup, perkembangan, dan perlindungan anak serta memastikan tidak ada anak-anak Indonesia yang tertinggal. Selain itu UNICEF Indonesia akan terus memberikan informasi terkait dengan donasi dan termasuk jika ingin berhenti donasi UNICEF Indonesia.

UNICEF INDONESIA

World Trade Center 6, Lantai 10
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 31
Jakarta 12920, Indonesia
Layanan donatur (info dan cara berhenti donasi Unicef Indonesia)(021) 8066 2100
Layanan untuk berdonasi: (021) 5317 0999 – (021) 2550 8200
Jam Operasional: Senin – Jumat pukul 09.00 – 17.00
E-mail: ids.donorlove@unicef.org

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel